8 Desa Wisata Keren di Bantul

desa wisata di Bantul

Kabupaten Bantul merupakan bagian dari karisidenan Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Letaknya di bagian selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Nah yang menarik, untuk urusan desa wisata ternyata ada 8 desa wisata keren di Bantul yang belum tereksplore dan terpublikasikan secara kompehensif.

Untuk menjelajah setiap desa wisata di sini, dijamin gak akan cukup seharian. Anda harus menyediakan waktu paling tidak semingguan. Tapi kalo gak ada waktu, gak usah khawatir, kami dari kembalikejogja akan memberikan informasi sedetail dan selugas mungkin dari setiap desa wisata yang ada di Bantul.

Berikut 8 desa wisata keren yang ada di Bantul :

  1. Desa Wisata Krebet,
  2. Desa Wisata Kasongan,
  3. Desa Wisata Panjangrejo,
  4. Desa Wisata Kebon Agung,
  5. Desa Wisata Tembi,
  6. Desa Wisata Wukirsari,
  7. Desa Wisata Kota Gedhe, dan
  8. Desa Wisata Kiringan.

Nah bagaimana keunikan, keseruan dan kerennya dari 8 desa wisata yang ada di Kabupaten Bantul di atas, yuk tetap baca sampai habis artikel ini ya guys? .

1. Desa Wisata Krebet

desa wisata di bantul
Desa Wisata Krebet Bantul

Dikarenakan tempat ini adalah sentra dari industri batik kayu, maka Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan dan Parwisatanya menetapkan Krebet menjadi Desa Wisata.

Berbagai program pendukung dari pemerintah pun kemudian mengalir ke sini, diantaranya dukungan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, yang memberikan pelatihan dan pengembangan untuk klaster batik kayu, dan mengadakan pameran-pameran untuk memasarkan hasil produk kerajinannya.

Lokasi

Untuk mencapai Desa Wisata Krebet, jika dimulai dari titik nol KM, akan menempuh waktu kurang lebih 35 menit ke arah barat daya dengan jarak sekitar 14km.

Sejarah Desa Wisata Krebet

Dikarenakan secara geografis daerah Desa Krebet adalah bukit kapur, untuk mengandalkan dari hasil pertanian tidaklah cukup. Maka kisah awal mula penduduk di sini memulai membuat kerajinan ukir dari kayu dengan motif batik, dimulai sejak tahun 1970an.

Adalah kisah Bapak Gunjiar (65th) yang memulai konsep awal perkembangan ukir kerajinan kayu yang paling mendasar. Sekitar tahun 1972 Pak Gunjiar mulai mengembangkan bentuk ukiran kayu dengan detail yang lebih tinggi. Salah satu contoh awal ukiran batik kayu yang dibuatnya adalah Patung Semar.

Dari awal muasal itulah lambat laun Desa Krebet mulai dikenal dikancah luar akan hasil kerajinan batik kayunya.

Yang Unik di Desa Wisata Krebet

Dari sejarah awal mula penduduk desa ini memulai mengukir kayu menjadi kerajinan ukir batiklah yang menjadikan Desa Krebet memiliki keunikan tersendiri dari hasil karyanya.

Berbagaimacam ukiran batik dengan media kayu banyak dihasilkan oleh para pengrajin di sini. Dari yang motif biasa sampai dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

desa wisata di Bantul
Seni ukir batik kayu dari Desa Krebet Bantul

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Krebet dapat anda baca di sini.

2. Desa Wisata Kasongan

desa wisata di Bantul
Gapura Desa Wisata Kasongan Bantul

Kasongan merupakan salah satu desa wisata yang terkenal dengan sentra industri gerabahnya. Di sini aneka bentuk kerajinan dengan bahan dasar dari tanah liat banyak dijumpai. Mulai dari bentuk pot, asbak, wastafel sampai yang paling favorit adalah guci.

Lokasi

Desa Wisata Kasongan ini berlokasi di sebelah Timurnya dari Desa Wisata Krebet. Jika ingin menuju Desa Krebet, kebanyakan dari tarveler akan melewati Desa Kasongan ini.

Menemukan Desa Kasongan sangat mudah, karena jika kita melewati jalan utama Jl. Raya Bantul, pada perempatan sebuah lampu merah sebelum masuk desa ini akan terlihat gapura raksasa berwarna merah dengan patung kuda dan guci raksasa yang menghiasinya.

Sejarah Desa Wisata Kasongan

Awal desa ini terbentuk adalah saat jaman penjajahan Belanda dulu, dimana kuda milik seorang anggota serse Belanda mati dikawasan persawahan penduduk Desa Kasongan. Karena kuda tersebut mati di lahan garapan mereka, tidak ada satupun penduduk yang berani untuk kembali ke sawahnya menggarap lahan pertanian milik mereka.

Dikarenakan tidak adanya kegiatan bertani lagi, penduduk di sini akhirnya mencoba membuat aneka bentuk barang rumah tangga yang terbuat dari tanah liat dan kemudian dibakar. Hasil dari kerajinan tersebut kemudian dijual ke pasar.

Dari awal kegiatan itulah akhirnya sebagian besar penduduk di sini beralih profesi menjadi pengrajin gerabah. Aneka bentuk kerajinan bisa dibuat oleh mereka, dari yang bentuk sederhana sampai yang unik dan aneh.

Guci dari tanah liat dengan ornamen bunga

Kemampuan membuat kerajinan dari tanah liat di sini diwariskan turun-temurun dan bergenarasi sampai dengan sekarang.

Yang Unik di Desa Wisata Kasongan

Adalah seniman Sapto Hudoyo yang ikut berperan dalam memajukan sentra industri gerabah di Desa Wisata Kasongan. Dari tangan dingin beliau hasil karya kerajinan dari gerabah mulai diperhitungkan dan bisa tembus pasar internasional.

Saat ini, hasil benda kerajinan yang diproduksi di sini bukan hanya berbahan dasar dari tanah liat, tapi sudah berkembang dan lebih variatif. Bahan-bahan dasar seperti kayu, bambu dan rotan juga banyak dijumpai di sini. Karena itu semua hasil kerajinannya jadi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin di sini.

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Kasongan dapat anda baca di sini.

3. Desa Wisata Panjangrejo

desa wisata di bantul
Desa Wisata Panjangrejo Bantul

Di Yogyakarta, tempat pengrajin gerabah sebenarnya bukan hanya ada di Kasongan. Ada satu desa lagi di sebelah selatan Desa Kasongan, yang penduduknya juga berprofesi sebagai ngudi (pengrajin gerabah).

Adalah Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul yang juga merupakan desa pengrajin gerabah. Bahkan jika ditilik dari sejarahnya, pembuatan gerabah di sini lebih tua dari pada Kasongan, hanya tempat ini tidak sepopuler Kasongan.

Lokasi

Untuk menuju Desa Panjangrejo jika dimulai dari titik 0 (nol) KM Jogja memiliki jarak 20km ke arah selatan, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.

Sejarah Desa Wisata Panjangrejo

Sejak jaman Kolonial Belanda, daerah ini merupakan sentra indutri pertanian. Salah satunya yang menonjol adalah didirikannya Pabrik Gula Pundong. Jejak peninggalan sejarah dari pabrik gula ini masih dapat dilihat sampai saat ini.

Dijadikannya sentra industri pertanian adalah karena desa ini terketak di pinggir aliran Sungai Opak. Sehingga untuk mendukung sistem irigasi dibuatlah Bendungan Tegal.

Setelah Belanda digantikan oleh Jepang, beberapa tempat di daerah ini dijadikan sebagai basis pengintaian karena lokasinya yang cocok untuk mengamati. Peninggalan yang masih tersisa dan dapat dilihat adalah Gua Jepang.

Yang Unik di Desa Wisata Panjangrejo

Beberapa hal yang dapat dijumpai, dikunjungi dan dipelajari di sini adalah Teknik Cover Gerabah, Bekas Pabrik Gula Pundong, Kerajinan Tembaga Krapyak Wetan, Grojogan Sentong, Pasar Pundong, Sentra Industri Bakmie Pundong, Puncak Becari dan Kesenian Ninithowok.

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Panjangrejo dapat anda baca di sini.

4. Desa Wisata Kebon Agung

desa wisata di Bantul
Desa Wisata Kebon Agung Bantul

Desa Kebon Agung memiliki daya tarik pada pemandangan alamnya yang indah mempesona. Maka tidak heran jika musim liburan tiba, daerah ini akan dipadati oleh para wisatawan.

Lokasi

Untuk mencapai tempat ini cukup mudah, karena aksesnya sudah merupakan jalan provinsi. Desa Wisata Kebon Agung beralamat di Dusun Kebonagung, Kanten, Kelurahan Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55782.

Sejarah Desa Wisata Kebon Agung

Dahulu kala, Desa Kebon Agung adalah tempat untuk mengasingkan para selir raja. Kebon Agung memiliki dua suku kata, yaitu “kebon” dan “agung“. Pemaknaan kebon adalah dikebonkan, artinya dibuang, atau diasingkan. Sedangkan makna agung merupakan sebuah sebutan bagi daerah yang masih milik keraton atau kesunanan.

Jadi sesuai dengan sejarah jaman dulu, Desa Kebon Agung adalah tempat dimana para selir-selir raja dari Kasultanan Surakarta diasingkan.

Pemaknaan yang lain dari nama Kebon Agung sesuai kaidah bahasa adalah kebun yang agung atau indah. Dan ini sesuai dengan kenyataannya bahwa di sini memiliki alam yang sangat indah, dan sangat cocok sebagai tempat wisata.

Yang Unik di Desa Wisata Kebon Agung

Banyak hal unik yang dapat ditemui jika kita berwisata ke Desa Kebon Agung ini. Selain panorama dan pemandangan indah yang disajikan di sini, seperti Bendungan Tegal, Rumah Limasan dan Rumah Joglo, Desa Wisata Kebon Agung juga menyajikan kesenian lain berupa kegiatan pertanian, membatik, kesenian Gejog Lesung, Seni Keprajuritan, Karawitan dan Kenduren.

Kegiatan bertani oleh bule di Desa Kebon Agung

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Kebon Agung dapat anda baca di sini.

5. Desa Wisata Tembi

desa wisata di Bantul
Desa Wisata Tembi Bantul

Area persawahan yang mengelilingi dan sungai yang membelah Desa Tembi ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri sebagai sebuah desa wisata. Dengan kondisi alam yang asri seperti itu membuat tempat ini tidak pernah sepi dari wisatawan.

Lokasi

Desa Wisata Tembi merupakan salah satu dusun yang berada di Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon. Berjarak sekitar 9km dari titik 0 (nol) KM Jogja, dengan waktu tempuh kira-kira 30 menit ke arah selatan.

Sejarah Desa Wisata Tembi

Konon desa ini adalah tempat dimana anak-anak raja dititipkan untuk di didik dan olah kanuragan oleh seorang kyia hebat bernama Kyai Tembini dan istrinya Nyai Tembini. Suasana yang asri, jauh dari kebisingan kerajaan dan kegaduhan pusat kota adalah tempat yang sangat tepat menempa jiwa dan raga para anak raja di sini.

Dari kejadian dan peristiwa tersebut muncul kepercayaan yang diyakini oleh para penduduk, bahwa yang menginap dan belajar di sini konon kelak akan dapat sukses menjadi raja.

Yang Unik di Desa Wisata Tembi

Keunikan yang paling menonjol di sini adalah adanya Museum Rumah Budaya Tembi. Di dalam museum ini tersimpan dokumen tentang sejarah dan budaya jawa.

Macam koleksi yang tersimpan dalam museum ini antara lain peralatan masak tradisional jawa, peralatan bertani, foto-foto dan poster jaman dulu, dan juga ada sepeda motor kuno. Di tempat ini juga disimpan sekitar 5000 naskah kuno pada perpustakaannya tentang sejarah budaya jawa.

Museum Rumah Budaya Tembi

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Tembi dapat anda baca di sini.

6. Desa Wisata Wukirsari

Desa Wisata Wukirsari Bantul

Desa Wukirsari menjadi salah satu desa wisata dikarenakan memiliki situs purbakala berupa Pemakaman Imogiri dan seni budaya batik wayang. Arti kata Wukirsari sendiri memiliki arti pegunungan yang indah.

Lokasi

Wukirsari merupakan salah satu desa di Kecamatan Imogiri, tepatnya di 20km arah selatan Kota Jogja. Desa ini berbatasan dengan Sungai Opak di sebelah Barat, Desa Girirejo dan Desa Imogiri di sebelah Selatan, Kecamatan Dlingo di sebelah Timur dan Kecamatan Jetis di sebelah Utara.

Sejarah Desa Wisata Wukirsari

Dikarenakan kondisi kontur tanah di desa ini lebih banyak yang miring dan tandus, akhirnya sejak pasca gempa Jogja, warga di sini dibantu oleh pemerintah setempat melalui lembaga masyarakat yaitu IRE, membangun potensi aspek wisata yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi dari masyarakat setempat.

Selain cagar budaya yang sudah ada berupa Makam Raja-Raja Imogiri, Desa Wukirsari bersama dengan pemerintahan setempat, dengan program PNPM nya (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) di tahun 2008, mulai mendirikan kelompok dan pelatihan kerajinan membatik dan kerajinan kulit.

Sejak saat itu, desa ini menjadi acuan dan tujuan wisata sebagai pusat pembelajaran seni budaya batik tulis dan kerajinan tatah sungging.

Yang Unik di Desa Wisata Wukirsari

Ada 4 hal yang menjadi keunikan yang dapat ditemui di Desa Wisata Wukirsari, mereka adalah Situs Purbakala Makam Raja-Raja Imogiri, Kerajinan Batik Tulis, Kerajinan Tatah Sungging dan Seni Budaya Pewayangan.

Makam Raja-Raja Imogiri

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Wukirsari dapat anda baca di sini.

7. Desa Wisata Kotagede

Kotagedhe Bantul

Daerah yang masih menjaga keasrian bangunan tua di Provinsi Yogyakarta adalah terdapat di Kotagede, Bantul. Berderet bangunan kuno yang dibangun pada abad ke-17 mewarnai setiap sudut daerah ini dan masih terawat hingga kini. Sehingga tidak heran jika sisa-sisa sejarah kuno masih banyak ditemui di kawasan ini.

Lokasi

Desa Wisata Kotagede berlokasi di Dusun Sayangan, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55192.

Untuk menempuh ke sini, jika dimulai dari titik 0 (nol) KM Jogja, kira-kira menempuh jarak 7 km, dengan waktu tempuh sekitar 25 menit berkendara.

Sejarah Desa Wisata Kotagede

Awal mula tempat ini ada, dikisahkan karena keuletan seorang Ki Gede Pemanahan yang membuka sebuah hutan bekas daerah Kerajaan Mataram Hindu dulu. Tempat ini merupakan hadiah dari Sultan Hadiwijaya, penguasa wilayah Tanah Jawa kepada Ki Gede atas jasanya menaklukan musuh kerajaan.

Setelah Ki Gede Pemanahan wafat, daerah ini dipimpin oleh Senopati Ingalaga, yang merupakan putra dari Ki Gede Pemanahan. Di bawah kepemimpinan Ingalaga, daerah ini makin berkembang dan maju menjadi kota yang besar, dan dinamakanlah daerah ini dengan sebutan Kotagedhe.

Asal nama Kotagedhe pun tak luput dari nama sang ayah, yang juga sangat berperan penting dalam mengembangkan kota ini menjadi lebih makmur.

Yang Unik di Desa Wisata Kota Gedhe

Beberapa yang unik dari peninggalan sejarah di tempat ini adalah Pasar Kotagedhe, Komplek Makam Pendiri Kerajaan, Masjid Kotagedhe, rumah-rumah tradisional Kotagedhe, Kedhaton dan sisa-sisa reruntuhan benteng Kerajaan Mataram.

Kotagede Bantul

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Kotagede dapat anda baca di sini.

8. Desa Wisata Kiringan

Desa Wisata Kiringan Bantul

Di Jogja juga mempunyai sebuah daerah yang terkenal dengan sentra industri jamunya, khususnya jamu gendong, yaitu di Desa Kiringan, Bantul. Ada sekitar 132 penjual jamu gendong yang memasarkan produk hasil industri rumahan jamu ini ke berbagai pelosok di Bantul dan Kota Jogja.

Lokasi

Untuk mencapai lokasi wisata jamu di desa ini cukup mudah. Jarak tempuhnya kira-kira hanya 16 km ke arah selatan jika berangkat dari titik 0 (nol) KM Jogja, atau tepatnya berada di Dusun Kiringan, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul

Sejarah Desa Wisata Kiringan

Awal muasal daerah ini menjadi pengrajin dan penjual jamu gendong adalah sejak seorang ibu yang bernama Ibu Joparto, di sekitar tahun 1950an mencoba peruntungannya dengan belajar meracik jamu dari seorang abdi dalem keraton.

Hasil penjualan jamu dengan cara keliling digendong ternyata melebihi dari hanya menjadi buruh batik di daerah tersebut waktu itu. Alhasil karena nilai ekonominya jauh lebih baik, lambat laun semua penduduk di daerah ini beralih profesi menjadi penjual jamu gendong.

Yang Unik di Desa Wisata Kiringan

Yang menjadikan desa ini unik adalah tiap wisatawan yang datang ke sini dapat belajar tentang ilmu per-jamu-an. Semua pengetahuan tentang tanaman obat, cara menanamnya, cara meraciknya dapat dipelajari di sini.

Dari pelatihan yang didapat, diharapkan wisatawan mendapatkan ilmu dan manfaat lebih, dan dapat memanfaatkan pekarangan atau halaman rumahnya dengan menanam tanaman-tanaman berkhasiat.

Produk Jamu dari Desa Wisata Kiringan Bantul

Artikel lengkap tentang Desa Wisata Kiringan dapat anda baca di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *