Edukasi di Desa Wisata Kebon Agung

desa wisata kebon agung

Desa wisata keempat yang akan diulas kali ini adalah Desa Kebon Agung. Banyak hal berbeda dan unik jika anda berkunjung ke sini. Dan yang paling ditonjolkan dari tempat ini adalah tentang edukasi di Desa Wisata Kebon Agung.

Sejarah Menjadi Desa Wisata

Dari informasi yang didapat Desa Kebon Agung merupakan salah satu wilayah dari Kecamatan Imogiri yang menjadi sempalan Kasultanan Surakarta sebagai tempat penyangga makam raja-raja. Konon desa ini adalah sebagai tempat diasingkannya selir-selir raja dan keturunannya yang dianggap bersalah.

Kata Kebon Agung sendiri jika ditelusuri sebagai tempat untuk mengasingkan keluarga kerjaan, memang memiliki makna yang serupa, yaitu Kebon sebagai “dikebonkan“, atau dibuang dan diterjemahkan sebagai diasingkan, dan kata Agung sebagai bagian dari yang tinggi dalam hal ini keluarga kerajaan.

Pemaknaan lain dari kata Kebon Agung adalah kebon yang agung, atau lahan subur atau daerah yang makmur dan indah.

Permulaan desa ini menjadi objek wisata adalah saat selesai dibangunnya Bendungan Tegal di Kali Opak. Bendungan ini dibangun setelah banjir besar melanda kawasan ini dan meluluhlantakan area persawahan yang ada.

Sadar akan adanya Bendungan Tegal yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata air, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat memprakarsai adanya wisata air pada tahun 1988. Namun sayang dalam prakteknya jenis wisata ini banyak memiliki kendala.

Sadar akan tidak optimalnya wisata air, Kepala Desa saat itu melihat adanya potensi lain yang sudah ada sejak dahulu tapi tidak disadari, yaitu tentang “pertanian”. Apalagi sejak bendungan sebagai pengendali irigasi air dan pengendali banjir selesai dibangun, kawasan area pertanian dan persawahan di Desa Kebon Agung jadi semakin subur dan makmur.

Konsep pendidikan tani pun mulai dirintis sejak itu, dan akhirnya sejak saat itu desa ini dicanangkan sebagai destinasi wisata pendidikan dan mendapatkan gelar sebagai desa wisata pada tahun 2003.

Edukasi Desa Wisata Kebon Agung

Dengan konsep wisata edukasi, berkunjung ke Desa Kebon Agung akan memberikan pengalaman unik tersendiri. Bukan hanya ilmu yang didapat, tetapi kita akan semakin mencintai budaya negeri sendiri yang kaya dan luhur.

Ada dua konsep wisata edukasi yang ditawarkan Desa Wisata Kebon Agung. Konsep edukasi tersebut adalah :

  1. edukasi ilmu dan budaya, dan
  2. edukasi wisata.

1. Edukasi Ilmu dan Budaya

Penyelenggaraan edukasi ilmu dan budaya yang diberikan bagi wisatawan adalah segala kebiasaan yang dilakukan di desa ini secara turun-temurun, terutama yang berhubungan dengan pertanian sebagai sumber mata pencaharian penduduk.

Pengembangan edukasi ilmu dan budaya yang menjadi nilai jual diramu secara khusus agar wisatawan terkesan dan mendapatkan manfaat selama berada di Desa Kebon Agung.

Edukasi ilmu dan budaya yang diselenggarakan meliputi :

  • Cara bertani,
  • Tradisi wiwitan,
  • Gejog lesung,
  • Seni karawitan,
  • Membatik dan gerabah,
  • Rias janur dan caping.

Masing-masing paket edukasi di atas dapat diambil sendiri-sendiri atau beberapa dalam sekali kunjungan. Misal paket edukasi cara bertani diramu bersama dengan tradisi wiwitan dan gejog lesung. Atau paket edukasi seni karawitan diramu dengan cara membuat bati, cara membuat gerabah dan cara merias janur dan caping.

Berikut sedikit penjelasan dan ilustrasi dari masing-masing paket edukasi ilmu dan budaya di atas.

1.1. Cara bertani

Di sini disajikan kegiatan bertani yang semuanya masih tradisional, dari mulai membajak sawah dengan menggunakan kerbau, menanam bibit padi, memupuk, memanen sampai mengeringkan gabah. Wisatawan diajak langsung berinteraksi dengan kegiatan pertanian tradisional agar lebih mengetahui, memahami dan menghargai akan setiap kerja keras petani yang produknya bisa dinikmati penduduk kota.

1.2. Tradisi wiwitan

Tradisi ini dilakukan sebelum panen, sebuah budaya upacara tradisional sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta dari hasil panen yang didapat.

1.3. Gejog lesung

Adalah sebuah cara kuno dan tradisional yang dilakukan untuk melepas kulit pembungkus padi dan menghasilkan beras yang bisa kita nikmati. Gejog lesung sendiri berasal dari kata “gejog” yang berarti memuluk dan “lesung” adalah kayu untuk menumbuk. Yang unik dalam menumbuk gabah kering tersebut dilakukan dengan sebuah irama yang bisa kita nikmati. Disinilh keunikan dan keasikannya bagi wisatawan.

1.4 Seni karawitan

Seni karawitan adalah seni musik tradisional jawa. Di sini wisatawan diajak mengenal dan ikut memainkan gamelan jawa. Karena gurunya sudah sangat profesional, dijamin wisatawan akan sangat senang sekali saat memainkan gamelan yang meneduhkan hati, jiwa dan pikiran.

1.5. Membatik dan gerabah

Seni membatik dan membuat gerabah merupakan tradisi dari leluhur di desa ini. Wisatawan dapat belajar membatik dari sebuah kain yang sudah diberi pola, atau mereka para wisatawan dapat menggambar polanya sendiri, kemudian dengan canting mereka mulai memberikan warna pada kain.

Sedikit berbeda dengan membatik, kegiatan membuat gerabah juga sangat mengasikan. Ada yang dengan model cetakan atau dengan dibentuk oleh tangan. Di sini wisatawan akan mengerti bahwa sebuah proses karya membutuhkan sentuhan hati yang baik dan tulus. Dari sini pulalah mereka dapat lebih menghargai setiap hasil karya produk dari negeri sendiri.

1.6. Rias janur dan caping

Rias janur adalah kegiatan yang diberikan kepada wisatawan untuk membentuk janur menjadi berbagai macam bentuk seperti topi, keris, burung, dan sebagainya. Sedangkan merias caping adalah mewarnai caping dengan cat yang sudah disediakan oleh panitia. Dibutuhkan kreatifitas tersendiri di sini. Di sini wisatawan dibebaskan mewarnai dan menggambar capingnya sesuai dengan imaginasi dan kreatifitas masing-masing.

2. Edukasi Wisata

Berbeda dengan edukasi ilmu dan budaya, pada edukasi wisata lebih banyak kegiatan berwisata di sekitar pedesaan sambil menikmati alam Desa Kebon Agung yang masih asri.

Beberapa kegiatan edukasi wisata yang dapat dinikmati di sini adalah :

  • Bersepeda,
  • Dolanan bocah,
  • Memancing,
  • Kenduren.

2.1. Bersepeda

Adalah kegiatan berkeliling Desa Kebon Agung dengan menggunakan sepeda onthel. Akan ada kesan tersendiri, karena wisatawan dapat menikmati suasana desa secara langsung, melihat aktivitas penduduk sampai dengan menikmati air degan (kelapa muda) dipinggir tegalan sawah.

2.2. Dolanan bocah

Pengenalan permainan anak-anak tempo dulu dapat dijumpai di sini, seperti gobak sodor, enggrang, batok kelapa, bentengan, gundu atau bermain layangan.

2.3. Memancing

Kegiatan ini dilakukan dengan joran sederhana dari bambu, dilakukan di sungai yang membelah desa. Hasil tangkapnnya dapat berupa ikan lele, ikan mas atau bawal. Dan hasil tangkapan tersebut dapat dinikmati sebagai menu makan para wisatawan.

2.4. Kenduren

Kenduren merupakan tradisi syukuran atau selamatan dengan kearifan lokalnya. Di sini wisatawan disajikan makanan khas tradisional seperti nasi tumpeng, ayam ingkung, sambal, lalapan dan buah-buahan.

Lokasi Desa Kebon Agung

Bagaimana dari ulasan di atas, ternyata sangat mengasikan ya berwisata di Desa Wisata Kebon Agung. Salah satu destinasi wisata yang menawarkan kearifan lokal dengan budayanya yang masih dijaga sampai saat ini.

Lalu bagaimana jika mau ke sana? Dimanakah alamat Desa Kebon Agung itu?

Jika diukur dari titik NOL (0) KM Jogja, maka jarak tempuh ke Desa Wisata Kebon Agung sekitar 17km ke arah Selatan, dan membutuhkan waktu tempuh kira-kira 40-60 menit.

Demikian ulasan singkat tentang destinasi desa wisata kita yang ke-4 oleh kami kembalikejogja. Semoga semua informasi di atas dapat menambah wawasan anda tentang desa wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampai jumpa pada ulasan desa wisata lainnya.

One Reply to “Edukasi di Desa Wisata Kebon Agung”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *