Surganya Kerajinan di Desa Wisata Kasongan

desa wisata kasongan

Desa wisata yang wajib para traveller sambangi kedua adalah tempat surganya kerajinan di Desa Wisata Kasongan. Tempat ini adalah sentranya kerajinan yang berbahan dasar dari tanah liat yang disebut dengan gerabah.

Jika kalian datang ke tempat ini sebaiknya menyediakan waktu seharian, karena biasanya tidak akan cukup waktu untuk mengeksplore kerajinan apa saja yang bisa kita temui di sini. Bermacam kerajinan sekarang dapat ditemui di sini. Bahan dasarnya bukan lagi monoton dari tanah liat, tapi sudah ada dari bambu, kayu, rotan dan batu.

Tetapi biarpun saat ini di Desa Wisata Kasongan kita dapat menjumpai bermacam aneka kerajinan, namanya sebagai pusat kerajinan gerabah tidaklah hilang, karena dari sanalah semuanya bermulai.

Cerita Awal Para Pengrajin

Dahulu daerah ini cukup subur akan tanah pertaniannya, tapi kemudian semua berubah sejak seekor kuda milik reserse Belanda mati di tanah pertanian mereka. Para pemilik tanah tempat dimana kuda tersebut mati tidak berani menggarap lahan pertaniannya, begitu juga dengan pemilik-pemilik tanah pertanian disekitarnya. Mereka takut akan dijatuhi hukuman yang berat.

Karena banyak dari pemilik lahan pertanian yang melepaskan hak atas tanahnya, kemudian mereka tidak memiliki kegiatan bertani lagi, mereka akhirnya mencoba beralih profesi. Yang dilakukan pertama oleh mereka adalah dengan membuat kerajinan dapur dari tanah liat yang ada di sekitar mereka.

Tanah tersebut diempalkan dan dibentuk aneka kerajinan dapur untuk mereka jual ke pasar. Dari kegiatan awal inilah cikal bakal para pengrajin gerabah berasal. Mereka para pengrajin disebut dengan kundi.

Sejarah Menjadi Desa Wisata

Adalah seorang budayawan bernama Sapto Hudoyo yang memiliki peran awal memajukan Desa Kasongan. Beliau adalah seniman dan budayawan yang sangat peduli dengan hasil karya seni. Sangat menghargai karya cipta dari tangan-tangan terampil. Sangat sedih jika sebuah karya tidak memiliki soul.

Sapto Hudoyo memberikan pelatihan kepada para pengrajin di sini. Hasil sentuhan tangan dinginnya memberikan perubahan yang berarti. Dan sejak tahun 1971, setiap hasil karya dari Desa Wisata Kasongan ini mulai diperhitungkan menjadi sebuah karya seni yang unik dan otentik.

Sejak saat itu pemerintahpun mulai ikut memperhatikan dengan memberikan pelatihan-pelatihan baik yang sifatnya dasar sampai lanjutan. Dan kemudian sejak tahun 1995 Kasongan dinobatkan menjadi tujuan destinasi Desa Wisata.

Ikon Desa Kasongan

Gapura besar di depan jalan masuk Desa Wisata Kasongan adalah menjadi sebuah ikon dari desa ini. Desain uniknya didominasi oleh warna coklat kemerahan, yang mengartikan bahwa kerajinan dari sini berasal dari tanah liat yang berwarna coklat kemerahan.

desa wisata kasongan
Gapura Desa Wisata Kasongan

Elemen lain yang menghiasi gapura ini antara lain patung kuda yang ada di atas ujung masing-masing sudut, wajah raksasa di tengah-tengah gapura, dan ornamen guci di masing-masing tiang gapura.

Patung kuda yang terpampang di mengkisahkan awal muasal penduduk yang ketakutan akan kematian kuda reserse Belanda. Ornamen guci yang ada di tiang gapura adalah ikon utama dari hasil kerajinan gerabah di desa ini.

Lokasi Desa Kasongan

Untuk mencapai tempat ini jika berangkat dari titik nol (0) KM Jogja, menempuh waktu sekitar 20-30 menit berkendara dengan jarak tempuh 6.5km melewati jalan raya Bantul.

Selamat datang di Desa Wisata Kasongan

Desa Kasongan masuk ke dalam Keluarahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Di wilayah ini terbilang masih cukup asri, dengan masih terdapatnya banyak pepohonan. Bahkan masih ada satu pohon beringin besar yang dapat kita lihat begitu memasuki jalan raya Kasongan.

Ada satu sungai kecil bernama Sungai Gadog yang membelah desa wisata ini, dimana disalah satu sisinya terdapat tempat makan yang dikelola dan dimiliki salah satu penjual dan seniman kawakan di sini.

Surganya Kerajinan

Ketika kita memasuki kawasan ini, dari depan jalan sudah terlihat berjajar dikiri dan kanan jalan, toko dan showroom yang menjual aneka kerajinan hasil produksinya.

Berbagai kerajinan tersebut beraneka ragam, bentuk dan ukuran. Dari yang mulai kecil-kecil yang biasa digunakan untuk cenderamata atau souvenir, sampai dengan yang beskala besar seperti patung-patung atau ornamen, baik yang terbuat dari kayu maupun batu.

Pemain besar berskala ekspor yang bisa kita lihat dan jumpai di sini antara lain milik Pak Timboel dengan Inspiranya, atau milik Pak Kaboel. Showroom mereka terlihat besar dan cukup mewah.

Beberapa kerajinan yang dapat dibeli dari bahan dasar gerabah antara lain guci, asbak, anglo, pot bunga, meja dan kursi, tempat lampu, hiasan genting, gelas, teko dan kuali masak.

Kerajinan dari batu yang bisa kita jumpai di sini antara lain wastafel, tempat sabun, bak mandi, patung-patung, pancuran air atau kolam ikan mini. Sedangkan yang berbahan dasar dari kayu yang dapat kita lihat antara lain patung loro-blonyo, topeng, mainan miniatur, asbak, dan vas bunga.

Bahan dasar bambu dan rotan biasanya dapat dijumpai dalam bentuk kursi, meja, tas, hiasalan lampu, tikar, keranjang atau sangkutan untuk topi.

Disaat musim pernikahan bisanya Desa Wisata Kasongan selalu kebanjiran order untuk souvenir-souvenir pernikahan, dari yang sederhana sampai yang mewah.

Jika kalian ingin mengetahui lebih detail tentang hasil produk kerajinan dari Desa Wisata Kasongan dapat membacanya di craftkasongan.

Demikian sekelumit ulasan dari kembalikejogja tentang Kasongan sebagai desa wisata di Kabupaten Bantul. Semoga informasi ini dapat bermanfat bagi pembaca dan menambah wawasan tentang seni dan budaya dari Daerah Istimewa Yogyakarta

One Reply to “Surganya Kerajinan di Desa Wisata Kasongan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *